Wednesday 9 March 2016

Bila Aku Mulai Bertanya

Salam sejahtera semua.

Jadi, ini puisi aku yang tak seberapa, buat kita semua, pasal persoalan yang selalu diajukan atau kita ajukan, atas sebab ingin tahu, atau sebab ingin bergurau, atau sinis, entahlah.

Ini puisi lebih kepada cerita aku.
Mungkin agak pening sikit.
Tak apa, perlahan-lahan baca..
Mungkin ada antara kita pun pernah lalui perkara macam yang aku lalui.

Bismillah...


Bila ibu mulai mengandungkan ku,
Bila mereka bertanya,"Puterikah barangkali?"
Bila ibu mulai melahirkan aku,
Bila mereka bertanya,"Lalu akhirnya sang puteri?"
Bila aku mulai mulai merangkak,
Bila mereka bertanya,"Apa sudah bertateh?"
Bila aku mulai menuntut ilmu,
Bila mereka bertanya,"Apa kamu anak yang bongsu?"
Bila aku kelihatan kerdil,
Bila mereka bertanya,"Apa kiranya tinggimu?"
Bila aku mahu berlari,
Bila mereka bertanya,"Apa pantas langkah kaki ketotmu?"
Bila aku juara larian,
Bila mereka bertanya,"Apa tubuhmu bak debu pelepah?
Bila aku mahu berkawad di dataran,
Bila mereka bertanya,"Apa tidak kecil kah tubuhmu?"
Bila aku juara dan mengetuai barisan,
Bila  mereka bertanya,"Apa tidak padannya dengan tubuh kerdilmu?"
Bila aku mahu menari,
Bila mereka bertanya,"Apa tetamu mampu melihatmu?"
Bila aku mahu bergaya,
Bila mereka bertanya,"Apa pakaianmu dari anak kecil?"
Bila aku mahu menutup auratku,
Bila mereka bertanya,"Apa pakaianmu pinjaman orang?"
Bila aku mahu memperoleh pekerjaan,
Bila mereka bertanya,"Apa kudratmu lakukan tugas ini?"
Bila aku berlemah lembut,
Bila mereka bertanya,"Mengapa kamu kelihatan lemah?"
Bila aku bertegas kata,
Bila mereka bertanya,"Apa padannya si kerdil dengan sikapnya?"
Bila aku tiada pasangan,
Bila mereka bertanya,"Apa mungkin mereka fikirmu anak kecil?"
Bila aku mulai mengenali arjuna,
Bila mereka bertanya,"Apa itu temanmu?"
Bila aku mulai berpacaran,
Bila mereka bertanya,"Kapan purnama mahu diikatkan?"
Bila aku mulai berjanji kasih,
Bila mereka bertanya,"Kapan dekad mahu disatukan?"
Bila aku mulai menyampaikan khabar pernikahan,
Bila mereka bertanya,"Andai aku ada waktunya untuk ke keraian mu,"
Bila aku sudah bersuami,
Bila mereka bertanya,"Apa sudah berisi?"
Bila aku masih belum dikurniakan rezeki,
Bila mereka bertanya,"Apa kalian bermasalah?"
Ya, setiap langkah kita, setiap perancangan kita,
setiap jalan cerita kita, setiap titik tindakan kita,
setiap itulah, dan setiap darinya punya setiap persoalan,
punya setiap dipersoalkan, punya setiap pertanyaan,
punya setiap tersiratnya,
dan dari setiap itulah,
punya hati yang terluka, punya hati dilukai, punya hati yang runtun jiwanya,
punya jiwa yang kian lemah, punya lemah membawa ke akhirnya,
punya akhir yang durhaka.
Bila aku mulai menerima semua,
Bila aku mulai enyah segala hingar,
Bila aku mulai mencarik bisa,
Bila aku mulai tebarkan jala sunnah,
Bila aku mulai lebarkan barisan sabda,
Dan bila aku mulai bertanya pada mereka,
"Apa kamu mempersoalkan kerja Dia, Tuhanmu?"


-Syahira Normah, 8 Mac 2016-

Sekian, harap dapat faham. Teehee~


tichasays: Memang manusia terlalu tinggi curiosity nya. Tapi, budi rasa kena tinggi juga ya.


No comments:

Post a Comment